Kamis, 27 Maret 2014
Minggu, 02 Februari 2014
Bencana Kelaparan Di Somalia, Afrika Timur
BAB I
Pendahuluan
Kelaparan adalah salah satu masalah
yang masih kompleks dalam dunia global. Ada beberapa negara di berbagai benua
masih merasakan hal ini. Kelaparan adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak
dapat makan dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga dapat menimbulkan
penyakit kurang gizi dan busung lapar. Penyebab bencana kelaparan biasanya
dikarenakan adanya konflik, kemiskinan, kekeringan, ataupun korupsi yang
dilakukan dalam pemerintahan. Sebenarnya yang menjadi masalah dalam bencana
kelaparan bukan hanya tidak ada barang-barang yang dapat dikonsumsi tetapi
kemampuan daya beli masyarakat yang rendah dan tidak adanya koordinasi yang
baik.
Faktor utama penyebab kelaparan adalah
tingkat ekonomi yang masih rendah. Suatu daerah dapat dikatakan miskin ketika
komponen masyarakat di dalamnya tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar, yaitu
sandang, pangan, dan papan. Lalu tidak bisa mendapatkan pendidikan dan layanan
kesehatan yang baik. Rendahnya kemampuan sumber daya manusia untuk mengolah
sumber daya alam yang ada, sehingga dieksploitasi oleh negara lain dan
rendahnya lapangan pekerjaan dan kehidupan masyarakat hanya bergantung pada
sumber daya yang terletak di lingkungan sekitar sehingga menimbulkan konflik
atau pun perang saudara.
BAB II
Permasalahan
Apa penyebab dan bagaimana dampak
kelaparan di Somalia, Afrika Timur?
BAB III
Pembahasan
·
Daerah Afrika memang merupakan daerah yang panas, maka tidak
jarang terjadi kelaparan yang melanda disana. Negara yang mengalami bencana kelaparan terletak
di daerah Sahel, Somalia salah satu negaranya. Sahel sendiri merupakan daerah
transisi dari gurun sahara di utara dan padang sabana Sudah di selatan,
membentang sepanjang 1000 km dan melewati delapan negara.Kelaparan yang yang
mengancam wilayah AfrikaTimur dikuatirkan menjadi akan terus memburuk menjadi
krisis kemanusiaan terbesar dalam beberapa dekade. Puluhan ribu pengungsi
Somalia membanjir di kamp-kamp pengungsian di Ethiopia dan Kenya. Hampir tiga
ribu pengungsi baru tiba di kamp tersebut untuk mencari makanan setelah
pertanian mereka hancur akibat beberapa musim berlalu tanpa hujan.
Beberapa tempat selain di
daerah Dadaab, kurang diperhatikan. Matahari menyengat kulit dengan hawanya
yang sangat panas, angin bergerak menyapu debu-debu di tanah yang tandus.
Sebagian besar tanaman terdiri dari tanaman yang berduri. Kota ini mulai
berkembang pada awal tahun 90an, ketika orang-orang Somalia terlibat dalam
kerusuhan dan pengungsi mulai bergerak menyeberangi perbatasan, sekitar 50 mil
ke arah utara. Pemukiman pengungsi dibuat hanya untuk 90,000 orang, saat ini
pengungsi sudah mulai membludak, dari 200,000 jiwa, kini menjadi 300,000 jiwa.
Saat ini Dadaab dapat menyusul Kisumu, sebagai kategori kota pengungsi terbesar
ketiga di Kenya. Ada lebih dari 1,500 warga Somalia yang tiba di kamp Dadaab
dalam hitungan hari, dan populasi kini menjadi 400,000 jiwa.
Penyebab
Kelaparan yang melanda
beberapa daerah diakibatkan kekeringan yang melanda beberapa musim. Gangguan
produksi sumber daya alam, dan pengurasan suplai bantuan makanan, telah membuat
Afrika Selatan mengalami krisis pangan yang sangat serius yang terjadi dalam
satu dekade ini. Jumlah yang sangat besar, 16 juta orang dalam 7 wilayah bagian
beresiko mengalami bencana kelaparan pada setiap akhir tahun. Kecuali jika
penanganan terhadap masalah ini dapat diatasi secepatnya.
Kekeringan yang
berkepanjangan dan menyebabkan kelaparan juga dipengaruhi oleh perubahan iklim
dalam bentuk penurunan curah hujan tahunan rata-rata sejak akhir 1960-an.
misalnya antara tahun 1931,1960,1986 dan 1990 terjadi penurunan 30% sampai 40%.
Dalam hal yang sama, terjadi penurunan curah hujan tahunan rata-rata di
zona hutan hujan tropis dari 4% di Afrika Barat, 3% di North Kongo dan 2% di
Kongo Selatan untuk periode 1960-1999. sebaliknya, ada daerah seperti Afrika
Selatan di mana tidak ada tren jangka panjang dalam perubahan iklim, khususnya
terkait curah hujan.
Suhu tinggi berkepanjangan
dan periode kekeringan yang semakin panjang memaksa daerah- daerah yang
awalanya merupakan daerah pertanian menjadi daerah yang marjinal dari produksi
pertanian. Dan daerah yang cocok untuk pertanian pada musim tanam yang
potensial menghasilkan berkurang drastis jumlahnya akibat kekeringan. Perubahan
iklim akan menimbulkan kondisi lingkungan yang keras dan ekstrem terutama bagi
petani kecil dipedesaan yang banyak mengantungkan nasib pada alam.
Dampak perubahan iklim
terhadap kesehatan berawal dar perubahan temperatur yang tinggi hingga lebih dari
30˚C yang berakibat pada semakin tingginya tingkat kematian. Penyakit seperti
malaria dan demam berdarah banyak menjangkit penduduk afrika akibat
meningkatnya populasi dan tempat berkembangbiaknya nyamuk.
Dalam rilis yang disebar 2
Agustus 2011, Oxfam meminta pemerintah dan lembaga donor segera bertindak
dengan segera untuk mencegah krisis semakin memburuk di timur Afrika ini.
Lembaga ini menyatakan, komunitas internasional gagal mengatasi krisis yang
makin tak terkontrol ini.
Bencana itu telah menyebabkan
ribuan warga Somalia mengungsi ke negara-negara tetangga.
Penyebab kekeringan di Somalia, Afrika Timur.
Secara umum penyebab utama
kelaparan di Somalia adalah sistem ekonomi yang merugikan, kemiskinan, faktor
lingkungan seperti kekeringan dan perubahan iklim, kobflik, dan pertumbuhan
penduduk. Kemiskinan itu sendiri merupakan penyebab utama kelaparan. Semua
sangat penting sebagai penyebab kemiskinan dan kelaparan di Afrika Sub-sahara.
· Kemiskinan
Kemiskinan adalah penyebab utama
kelaparan di Afrika. Sederhananya, orang
tidak mempunyai pendapatan yang cukup untuk membeli makanan yang cukup. Konflik
dan kekeringan, tentu penyebab penting dari kelaparan, tapi situasi yang pling
khas adalah bahwa orang tidak memiliki pendapatan yang cukup untuk membeli
makanan yang mereka butuhkan, mereka bisa kelaparan di beberapa daerah kumuh di
suatu tempat. Seperti disebutkan pada tahun 2008, 47 % dari penduduk sub-sahara
hidup dengan $ 1,25 per hari atau
kurang.
· Sistem
ekonomi yang merugikan
Kelaparan Notes percaya bahwa penyebab utama
kemiskinan dan kelaparan di Afrika
adalah operasi biasa sisitem ekonomi dan politik dunia. Kekuatan politik dan
ekonomi yang biasanya berakhir di tangan minoritas, yang hidup dengan baik,
sedangkan di bagian bawah hampir tidak bertahan. Pengoprasian sistem ini secara lebih rinci
dalam bagian khusus sistem ekonomi tidak dapat ditunjukkan secara singkat
tetapi harus dipertimbangkan dengan
serius. Mengontrol pemerintah dan sumber daya dan pendapatan adalah cara
mendasar untuk memperoleh pendapatan. Salah satu cara mereka dalam posisi
kekuasaan memperoleh pendapatan melalui korupsi. Transparency International
(2011) menunjukkan bahwa banyak negara-negara Afrika sub-Sahara yang dipandang
korup.
· Konflik.
Konflik adalah sumber utama penderitaan manusia,
termasuk kemiskinan dan kelaparan. Tingkat kemiskinan adalah 20 % lebih tinggi
di negara-negara yang terkena dampak siklus berulang kekerasan selama tiga
dekade terakhir. Setiap tahun kekrasan di negara dikaitkan dengan pengurungan kemiskinan
tertinggal hampir 1 %. Ancaman kematian dan cedera serius akibat konflik dapat
mengakibatkan situasi seperti putus asa bahwa orang-orang meninggalkan rumah
mereka. Terlepas dari kenyataan bahwa
meninggalkan hampir semuanya seperti rumah dan tanah, sumber pendapatan, dan
sebagian besar harta benda menjadi tercabut dari tempat yang dicintai untuk
pergi menempuh perjalanan bahaya besar mencari alternatif yang lebih baik.
Dampak
Kekeringan yang menyebabkan bencana
kelaparan berdampak dengan semakin meningkatnya angka kematian. Angka kematian dalam bencana kelaparan pada
1992 tercatat 220 ribu orang. Kelaparan dan ketidakamanan pangan yang parah di
Somalia menelan korban jiwa sekitar 258 ribu orang antara oktober 2012 hingga
April 2012 .
Somalia merupakan negara paling parah terkena dampak kekeringan ekstrim
pada 2011 yang menimpa lebih dari 13 juta penduduk di seluruh kawasan Tanduk
Afrika. Sekitar 4,6 % dari total popuksi dan 10 % balita meninggal. Di Shabelle bawah 18% balita meninggal. Di
perkirakan sepanjang tahun 2011, ada 260.000 warga Somalia mati kelaparan dan
setengah dari jumlah yaitu anak yang berusia di bawah 5 tahun
Penanggulangan
PBB telah meningkatkan anggaran untuk
Somalia dan Kenya sampai US$600 juta, sehingga anggaran total mencapai US$1,4 hal ini dilakukan untuk menanggulangi kelaparan. oxfam
sendiri sudah meningkatkan programnya untuk menjangkau masyarakat yang
membutuhkan. Oxfam menargetkan kerjanya menjangkau 3 juta orang di Somalia,
selatan Ethiopia dan utara Kenya. Untuk itu, Oxfam
butuh US$91 juta dan baru memperoleh US$36 juta. Lembaga tersebut
memperingatkan, kondisi 3-4 bulan mendatang semakin memburuk di tiga kawasan
itu. Situasi tetap "darurat" sampai akhir tahun. Seluruh Somalia
Selatan sepertinya akan dideklarasikan kelaparan terkait kombinasi keadaan
alam, kenaikan harga makanan dan buruknya hasil panen. Di Somalia, Oxfam
menyediakan air dan sanitasi untuk lebih dari 230.000 orang di pinggiran
Mogadishu. Lembaga juga membantu lebih dari 60.000 orang keluar dari zona
kekeringan di Somalia Selatan.Pemerintah Somalia sendiri sudah
tidak berdaya. Mereka justru terus menyerukan "campur tangan
internasional" untuk membantu mengatasi bencana kekeringan dan kelaparan.
Langganan:
Postingan (Atom)